Suara Indonesiaku

Prof Aswanto Ditunjuk Jadi Ketua Timsel Direksi dan Dewas BUMD Pemkot Makassar

Suaraindonesiaku.com, Makassar — Pemerintah Kota Makassar resmi menunjuk Prof. Aswanto sebagai Ketua Tim Seleksi (Timsel) dalam proses pengisian jabatan Direksi, Direktur Utama (Dirut), dan Dewan Pengawas (Dewas) di lima Perusahaan Daerah (Perusda) milik Pemkot Makassar. Proses seleksi ini dilakukan secara terbuka atau nasional untuk pengisian jabatan Direksi, Direktur Utama (Dirut), dan Dewan Pengawas (Dewas) di lima Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Guru besar Ilmu Pidana Universitas Hasanuddin ini menjelaskan bahwa tim atau panitia seleksi telah resmi dibentuk oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, beberapa hari lalu. “Pemerintah kota sudah menunjuk tim seleksi untuk pengisian direksi dan dewas lima BUMD. Tim ini diberi tugas mulai dari membuka pendaftaran hingga proses seleksi akhir,” ujarnya, di Balaikota Makassar, Rabu, 13 Agustus 2025. Prof Aswanto, Mantan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi ini menyampaikan bahwa pendaftaran dijadwalkan akan dibuka pada Jumat, 15 Agustus 2025, Lima BUMD yang akan mengisi posisi strategis tersebut adalah PDAM Kota Makassar, PD Terminal, PD Parkir, PD Pasar, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) “Insya Allah, kalau tidak ada halangan, pendaftaran akan dimulai hari Jumat. Semua informasi lengkap bisa diakses melalui situs resmi Pemerintah Kota Makassar,” tambahnya. Persyaratan calon peserta seleksi merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 54 Tahun 2017 tentang BUMD. Prof Aswanto menerangkan, beberapa syarat umum yang harus dipenuhi antara lain Warga Negara Indonesia, memiliki rekam jejak profesional yang baik, berkomitmen terhadap pengembangan BUMD, tidak menjadi pengurus partai politik, dan tidak terlibat dalam tim sukses atau kegiatan politik praktis “Kami ingin memastikan bahwa calon yang terpilih benar-benar memiliki integritas dan kapasitas untuk membawa BUMD ke arah yang lebih baik,” tegasnya. Kata dia, proses seleksi ini diharapkan menjadi momentum pembenahan manajemen BUMD di Kota Makassar agar lebih profesional, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik serta kinerja bisnis yang sehat.

Makassar Bergerak, Wujudkan Kota Bersih dan Sehat Menuju Adipura

Suaraindonesiaku.com, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar kini semakin fokus memperkuat kebersihan kota dan tata kelola lingkungan hidup secara menyeluruh mulai dari hulu ke hilir. Komitmen ini ditegaskan langsung oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat memimpin Rapat Koordinasi Teknis bersama jajaran SKPD dan Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi-Maluku (Pusdal LH SUMA), Dr. Azri Rasul, di Kantor Balai Kota Makassar, Jumat (1/8/2025). Dalam arahannya, Wali Kota Munafri menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mengelola kebersihan kota secara sistematis dan berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa pengelolaan lingkungan tidak bisa diserahkan pada satu instansi saja, melainkan harus menjadi tanggung jawab bersama, mulai dari SKPD hingga ke tingkat RT dan RW. “Kita tidak bisa lagi berjalan dengan ego sektoral. Adipura bukan lagi sekadar seremoni atau dokumentasi formalitas. Ini soal pembuktian nyata bahwa Kota Makassar benar-benar bersih, sehat, dan tertata,” tegas Wali Kota. Ia menyampaikan bahwa saat ini Makassar telah masuk dalam radar pengawasan Kementerian Lingkungan Hidup, sebagai salah satu prasyarat untuk ikut serta dalam kompetisi Adipura. Maka dari itu, dibutuhkan perhatian ekstra dan langkah konkret yang terukur. Wali Kota juga memaparkan berbagai program prioritas lingkungan yang akan digerakkan hingga ke tingkat RT. Salah satunya adalah program Ada 100.000 Biopori untuk Makassar, sebagai upaya meningkatkan resapan air dan mengurangi limbah organik di sumbernya. “Setiap RT wajib membuat biopori. Selain itu, mereka juga harus memiliki Eco Enzyme, unit proses, serta budidaya maggot sebagai solusi pengolahan sampah organik,” ujarnya. Menurutnya, langkah ini sekaligus menjadi bagian dari ekosistem besar pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Appi juga menargetkan bertumbuhnya lebih banyak bank sampah dan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) di seluruh kecamatan. Untuk mendukung program ini, jalur-jalur utama kota akan menjadi prioritas dalam pembuatan biopori, di mana petugas penyapu jalan akan dilibatkan langsung dan diberikan tanggung jawab penuh atas pemeliharaannya. Selain soal kebersihan dan sampah, Pemkot Makassar juga tengah menata ulang sejumlah taman kota melalui skema kerja sama dengan pihak ketiga. Beberapa taman telah memasuki tahap akhir kesepakatan kerja sama dan akan mulai didesain tahun ini. “Taman kota tidak boleh lagi saling lempar tanggung jawab. Pengelolaannya harus dikerjasamakan agar punya sistem pengawasan yang baik,” ungkap Munafri. Lebih lanjut, ia menegaslan. Pemkot juga akan membenahi kawasan pedestrian. Jika sebelumnya pedestrian mengikuti jalur kendaraan, ke depan justru kendaraan yang harus menyesuaikan dengan hak pejalan kaki. Menutup arahannya, Wali Kota Munafri kembali menegaskan bahwa pengelolaan lingkungan adalah tanggung jawab kolektif. “Kebersihan bukan cuma urusan DLH atau Wali Kota. Ini tanggung jawab semua, dari SKPD, camat, lurah, RT, RW hingga masyarakat. Kalau kita kompak dan punya komitmen, insya Allah Makassar bisa lebih bersih dan berdaya,” pungkasnya. Rapat koordinasi ini menjadi awal penyusunan langkah strategis menuju kota yang bersih, sehat, dan layak untuk meraih penghargaan Adipura. Dengan kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif warga, Pemkot Makassar optimis bisa mewujudkan tata kelola lingkungan yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat. Dengan dukungan dari pusat dan komitmen Pemerintah Kota Makassar, ia optimis bahwa Makassar bisa menjadi model pengelolaan sampah yang tidak hanya berorientasi pada penghargaan Adipura, tapi juga membangun budaya bersih dan berkelanjutan di tengah masyarakat. Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku (Pusdal LH SUMA), Dr. Azri Rasul, memaparkan skema penilaian kebersihan dan tata kelola lingkungan dalam rangka pembinaan menuju program Adipura. Dalam paparannya, Dr. Azri menekankan pentingnya pendekatan sistematis dalam pengelolaan sampah yang mencakup tiga sektor utama, bagian hulu (sumber sampah), bagian tengah (pengumpulan), dan bagian hilir (pemrosesan akhir). Dr. Azri menjelaskan bahwa konsep utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) adalah mendorong pengelolaan sampah secara mandiri di titik awal, baik oleh individu, rumah tangga, pelaku usaha, hingga kawasan industri. “Kalau hotel, rumah sakit, sekolah atau kawasan industri bisa mengelola sampahnya sendiri, maka tidak lagi menjadi beban bagi pemerintah daerah. Semua selesai di tempat. Inilah yang menjadi fokus pembinaan kami,” ujar Azri. Ia juga menyoroti bahwa pengelolaan di tingkat sumber harus melibatkan berbagai metode seperti pengolahan organik dan anorganik, pemanfaatan eco enzyme, budidaya maggot, hingga pelibatan bank sampah. Pusdal LH SUMA saat ini telah mendorong pengelolaan mandiri pada beberapa kawasan di Kota Makassar, termasuk kawasan industri yang tengah mengikuti program Proper (Peringkat Kinerja Perusahaan) dari KLHK. Melalui pembinaan ini, kawasan industri diharapkan dapat mengelola sampahnya secara tuntas tanpa mengalirkannya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sebagai langkah konkret, Pusdal LH SUMA telah membentuk tim identifikasi yang bekerja sama dengan seluruh kecamatan di Kota Makassar. Tim ini akan melakukan inventarisasi lapangan terhadap praktik pengelolaan sampah di wilayah-wilayah kelurahan. “Kami akan mencatat secara faktual jumlah dan jenis pengelolaan sampah yang dilakukan oleh warga, pelaku usaha, sekolah, hingga kantor-kantor. Ini penting untuk menentukan seberapa besar sampah bisa diselesaikan di sumber,” jelasnya. Data tersebut akan menjadi bahan perhitungan persentase pengelolaan mandiri, sebagai bagian dari indikator utama dalam penilaian Adipura. Targetnya, minimal 51,2% sampah harus dikelola secara mandiri di hulu, baik melalui bank sampah, TPS3R, kompos rumah tangga, maupun sistem budidaya maggot. Dr. Azri juga menekankan bahwa pencapaian ini tidak bisa dilepaskan dari keterlibatan aktif semua pihak, masyarakat, pemerintah kelurahan dan kecamatan, serta dinas terkait. Semua harus mengambil peran nyata, bukan hanya administratif. “Bank sampah, pengolahan eco enzyme, maggot farming, hingga sistem e-Proses di kantor atau sekolah harus tercatat dan dikalkulasi secara terukur. Karena ini akan menentukan posisi kita dalam evaluasi nasional,” tutup Azri

Buka Sosialisasi Peningkatan Kesehatan Pasangan Usia Subur, Melinda Aksa: Kunci Terwujudnya Keluarga Sehat

Suaraindonesiaku.com, MAKASSAR — Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, mendorong peningkatan kesadaran pasangan usia subur (PUS) dalam menjaga kesehatan reproduksi, menjalani pola hidup sehat, dan merencanakan keluarga secara bijak. Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan sosialisasi peningkatan kesehatan usia subur yang digelar di Ruang Sipakatau, Balai Kota Makassar, Senin (28/7/2025). Kegiatan tersebut diikuti oleh para Ketua PKK kecamatan dan kelurahan, kader-kader PKK, serta pasangan usia subur dari berbagai wilayah di Makassar. Dalam sambutannya, Melinda menyampaikan pasangan usia subur merupakan kelompok yang memegang peran penting dalam mencetak generasi masa depan. Mereka adalah calon ayah dan ibu yang kelak akan melahirkan dan membesarkan anak-anak Makassar. “Pasangan usia subur adalah fondasi dari keluarga-keluarga sehat di masyarakat. Mereka calon orang tua dari generasi mendatang. Maka kesehatan mereka berdampak langsung pada kualitas anak-anak yang akan lahir,” ucapnya. Melinda mengatakan menjaga kesehatan tidak hanya tentang fisik, tapi juga menyangkut mental, gizi yang cukup, serta perencanaan yang matang sebelum memulai kehamilan. Menurutnya, kesadaran ini penting agar lahir generasi yang kuat dan cerdas di masa depan. “Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong lebih banyak pasangan usia subur agar paham pentingnya pola hidup sehat, asupan gizi seimbang, serta perencanaan keluarga yang jelas. Ini semua bagian dari upaya membangun keluarga berkualitas,” tambahnya. Melinda menekankan bahwa program ini selaras dengan 10 Program Pokok PKK. Untuk itu, Melinda berharap peserta tidak hanya sekadar hadir, tetapi juga menyebarluaskan ilmu yang diperoleh kepada lingkungan sekitar mereka. “Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Terutama para narasumber dan peserta yang hadir dengan semangat belajar. Mari jadikan kegiatan ini sebagai awal untuk meningkatkan kualitas keluarga di Makassar,” katanya. Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari kalangan dokter dan akademisi. Salah satunya, Dr. dr. Nasruddin, Dekan Fakultas Kedokteran UMI sekaligus dokter spesialis obgyn, yang membahas tentang pentingnya memahami tahapan siklus hidup dan kegiatan prioritas pasangan usia subur. Ada pula dr. Veby Nathalia Mappewali, Sp.OG, yang menyoroti perencanaan keluarga sebagai langkah awal pencegahan stunting. Ia menyampaikan bahwa kehamilan sebaiknya direncanakan, agar tumbuh kembang anak lebih optimal sejak dalam kandungan. Sementara itu, Dr. dr. Deviana Soraya Riu, Sp.OG, menjelaskan pentingnya persiapan kehamilan bagi calon ibu. Ia menyebut, kehamilan yang sehat bermula dari kesiapan fisik dan mental, serta pemeriksaan rutin sejak awal. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Pokja IV TP PKK Kota Makassar yang membidangi Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup, dan Perencanaan Sehat.

Pj Ketua TP PKK Sulawesi Selatan Apresiasi Kantor Baru TP PKK Kota Makassar

Suaraindonesiaku.com, Makassar – Pj Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Ninuk Triyanti Zudan, melakukan kunjungan kerja ke kantor TP PKK Kota Makassar dalam rangka pelaksanaan Supervisi, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan (SMEP). Kunjungan ini disambut antusias oleh Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail beserta jajaran pengurus, di Kantor TP PKK Kota Makassar, Rabu (7/8/2024). Selama kunjungannya, Ninuk Triyanti Zudan menyempatkan diri untuk berkeliling dan meninjau fasilitas yang ada di kantor baru TP PKK Kota Makassar. Ia memberikan apresiasi tinggi atas infrastruktur yang modern dan mendukung berbagai aktivitas. “Dari apa yang kami lihat secara jelas, yang kebetulan kami waktu kunjungan di pusat juga mungkin belum ada PKK di Indonesia yang gedung PKK-nya luar biasa keren seperti ini,” ucap Ninuk. Tidak hanya menjadi pusat aktivitas TP PKK, kantor baru ini juga menjadi tempat bernaung bagi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Bunda PAUD Kota Makassar. Dalam kunjungannya, Ninuk turut meninjau kantor Dekranasda yang berada di lantai 3. Di sana, ia disuguhkan dengan berbagai produk hasil produksi dari Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Makassar. Beragam produk lokal dipamerkan, mulai dari kain Baine, Baju bermotif Lagosi, kain songket ala Makassar, pouch, blouse dan kemeja motif Lontara, hingga sarung bantal dan karpet dari bahan dasar eceng gondok. Termasuk juga produk kuliner. Semua produk ini menunjukkan kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat Makassar. Ninuk sangat terkesan dengan kualitas dan keunikan produk-produk tersebut, sehingga ia memutuskan untuk memborong sejumlah barang. Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, yang juga bertindak selaku Ketua Dekranasda Kota Makassar menyampaikan rasa bangganya atas apresiasi yang diberikan oleh Pj Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan tersebut. Indira menegaskan komitmen TP PKK Kota Makassar untuk terus mendukung pengembangan UMKM lokal. “Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dan apresiasi yang diberikan oleh Ibu Ninuk Triyanti Zudan. Kami berharap kerja sama ini terus terjalin dengan baik demi kemajuan UMKM kita di Kota Makassar dan membawa produk lokal kita dikenal secara global,” jelas Indira.

Ketua TP PKK Makassar Meriahkan Festival Kelong Anak Lorong Zona 4 di Tallo

Suaraindonesiaku.com, Makassar – Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, memeriahkan penyelenggaraan Festival Kelong Anak Lorong (Kenalan Lorong) Zona 4 yang digelar di Kecamatan Tallo, Minggu (04/08/2024). Festival Kelong ini merupakan ajang tarika suara dengan membawakan lagu bugis yang digelar oleh Dinas Kebudayaan Kota Makassar setiap tahun. Diikuti oleh seluruh masyarakat Kota Makassar. Festival di titik keempat ini diikuti oleh peserta dari Kecamatan Tallo, Kecamatan Sangkarrang, dan Kecamatan Ujung Tanah. Total sebanyak 32 peserta dari tiga kecamatan tersebut berpartisipasi dalam acara ini. Setibanya di lokasi, Indira disambut oleh Anggota DPRD Kota Makassar Yenni Rahman, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Camat Tallo, Camat Ujung Tanah, Camat Sangkarrang, dan berbagai tokoh masyarakat setempat. Pada saat kedatangan Indira, hampir setengah dari peserta Festival Kelong telah menampilkan performa terbaik mereka di atas panggung. Indira menyampaikan rasa syukurnya dan mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan, camat, dan seluruh jajaran yang terlibat dalam penyelenggaraan acara ini. Ia memberikan apresiasi kegiatan ini karena menjadi potensi dalam menggali bakat dalam mengangkat kembali konten-konten budaya lokal melalui audisi khusus Festival Kelong ini. Semangat Indira melihat bakat-bakat anak muda Kota Makassar pun sangat tinggi. Dirinya terus berupaya menyempatkan diri menghadiri pertunjukan di seluruh titik penyelenggaraan. “Antusiasme dari seluruh kecamatan dan para peserta sangat luar biasa. Saya hadir di zona pertama dan kedua, ketiga tidak sempat, dan hari ini yang keempat. Peserta kali ini banyak dan semangatnya sangat luar biasa. Saya sangat gembira,”ujar Indira. Indira menggaris bawahi pentingnya mengapresiasi budaya lokal agar tidak terlupakan. Festival Kelong Anak Lorong ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menampilkan dan melestarikan kebudayaan lokal Makassar. “Ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat Kota Makassar, dan kita harus terus menginisiasi acara seperti festival kelong ini. Kedepannya, banyak lagi yang akan dibuat oleh Dinas Kebudayaan Kota Makassar untuk mengangkat budaya lokal kita sehingga kita tidak meninggalkan akar budaya kita,” tutupnya.(*)

BRIDA Makassar Dukung Tata Pemerintahan Smart City dengan Optimalisasi Pendampingan Inovator

Suaraindonesiaku.com, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar terus berkomitmen untuk mewujudkan salah satu visi Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yakni Percepatan Tata Pemerintahan Sombere And Smart City. Dalam upaya ini, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Makassar mengambil peran untuk mendukung percepatan program tersebut melalui optimalisasi inovasi pelayanan publik. Kepala BRIDA Kota Makassar, Nirman Mungkasa, menjelaskan BRIDA memiliki tanggung jawab untuk mendampingi inovator dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menciptakan berbagai inovasi. “Kami berfokus pada pengembangan solusi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, sesuai dengan prinsip smart city,” jelas Nirman pada Jumat, (2/8/2024). Nirman mengatakan pendampingan BRIDA dilakukan melalui Inikubator Inovasi, yang merupakan salah satu inovasi dari BRIDA. “Inikubasi ini memiliki mentor yang membantu dalam pembuatan aplikasi, mengembangkan ide-ide, pembuatan video promosi, dan berbagai layanan digital lainnya yang mendukung pengembangan inovasinya,” jelasnya. Lebih lanjut, kata Nirman, BRIDA juga melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program-program yang telah diluncurkan untuk memastikan setiap inovasi benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil berdampak positif dan dapat meningkatkan pelayanan untuk kualitas hidup masyarakat,” jelasnya. Nirman menyebutkan pada tahun 2023, Kota Makassar menjadi salah satu Kota Terinovatif di Indonesia, dalam kompetisi Innovative Government Award (IGA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Keberhasilan tersebut dicapai berkat partisipasi para inovator dalam 79 inovasi, yang terdiri dari 56 inovasi berbasis digital dan 23 inovasi non-digital,” sebutnya. Untuk tahun 2024, Nirman mengatakan BRIDA menargetkan minimal 150 inovasi yang akan dikirim untuk berpartisipasi dalam IGA 2024. “Saat ini sudah ada lebih dari 500 inovasi yang dihasilkan oleh para inovator di lingkungan Pemkot Makassar, kami menargetkan minimal 150 inovasi yang ikut berkompotensi,” jelasnya. Nirman optimis bahwa Makassar dapat kembali mempertahankan predikat sebagai kota terinovatif dengan semakin banyaknya inovasi yang dihasilkan. Nirman menekankan pentingnya inovasi di jajaran pemerintahan dalam mencapai optimalisasi tata pemerintahan yang Sombere and Smart City.

Ketua TP PKK Makassar Dorong Kader Pokja IV di Kecamatan Mariso dan Ujung Pandang Cerdas Lewat Bimtek

Suaraindonesiaku.com, MAKASSAR,- Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, mendorong Kader TP PKK Kota Makassar di Kecamatan Mariso dan Ujung Pandang untuk menjadi kader PKK dan warga cerdas melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek). Hal itu disampaikan Indira pada Bimtek yangdigelar di Aula Kantor Camat Mariso, Rabu (31/07/2024). Diikuti oleh Kader Pokja IV yaitu kader PKK khusus untuk mendukung program TP PKK dalam hal kesehatan, kelestarian lingkungan kidup dan perencanaan sehat. Diketahui, Bimtek intensif Pokja IV ini telah digelar selama delapan hari dan diikuti dua kecamatan secara bergantian. Kegiatan hari ini sekaligus menjadi Penutup Bimtek Peningkatan Kapasitas Kader Pokja IV. Pada arahannya, Indira menyampaikan kegiatan pembinaan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas kader PKK. Sehingga bisa maksimal dalam mengimplementasikan program kerja PKK kepada masyarakat. Indira mengingatkan bahwa kader PKK memiliki peran krusial dalam membantu masyarakat memahami dan melaksanakan program-program PKK. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan kemampuan kader sangat diperlukan. “Kita sebagai PKK punya tugas untuk mengedukasi warga dan mensosialisasikan program-program kita. Semangat kita sangat penting, dan kita harus menjadi warga yang cerdas dalam melaksanakan semua tugas yang ada,” ujarnya. Indira mendorong para kader agar maksimal menyerap ilmu dan pengetahuan yang diberikan. Ia juga mengingatkan pentingnya kerjasama dan kekompakan antar kader. Indira menekankan bahwa tugas kader PKK tidak hanya berhenti pada pelaksanaan program, tetapi juga mencakup bagaimana cara berinteraksi dengan warga, menyampaikan informasi dengan baik, dan memastikan program-program PKK dapat diterima dan dijalankan oleh masyarakat dengan optimal. “Kenapa ini sangat penting karena kita sebagai PKK tugasnya kita adalah menghayo-hayo, mengedukasi juga warga, bagaimana meminta warga dengan baik sehingga dengan warga kita bisa sama-sama menjalankan program-program,” rincinya. Dengan Bimtek ini, Indira berharap kader-kader PKK Kota Makassar dapat menjadi agen perubahan yang cerdas dan berdedikasi, mampu mengimplementasikan program-program PKK secara efektif dan memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat.(*)

DWP Kota Makassar Gelar Senam Sehat untuk Perkuat Kesehatan dan Kebersamaan

Suaraindonesiaku.com, MAKASSAR, – Pertemuan bulanan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Makassar menggelar acara senam sehat di Lapangan Karebosi pada Rabu, (31/7/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 300 anggota DWP dan merupakan bagian dari program bidang Sosial Budaya yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan serta meningkatkan kesehatan anggota melalui olahraga bersama. Pj Ketua DWP Kota Makassar, Fadliah Firman, turut serta dalam senam bersama anggota. Setelah sesi senam selesai, Fadliah Firman menyampaikan beberapa hal penting. Pertama, Fadliah mengucapkan selamat kepada DWP Dispora Makassar yang berhasil masuk ke grand final dalam lomba senam kreasi yang diadakan oleh Perempuan Indonesia Maju. “Mari kita dukung dan doakan ibu-ibu DWP Dispora agar menang dan tentunya membawa nama baik DWP Kota Makassar. Pencapaian ini menjadi motivasi tersendiri bagi anggota DWP untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan positif,” ucapnya. Kedua, Fadliah menyampaikan apresiasi kepada 13 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang telah berkontribusi secara insentif dalam penanganan anak stunting melalui program Posyandu. Fadliah pun mendorong SKPD yang belum terlibat untuk segera berkomunikasi terkait kendala yang dihadapi agar dapat terjalin kerjasama dalam menurunkan angka stunting di Kota Makassar. “Kita harus mendukung penuh program Pemerintah Kota Makassae dalam menekan angka stunting di kota ini. DWP Kota Makassar siap berkolaborasi dan berkontribusi untuk kebaikan masyarakat,” tegas Fadliah. Fadliah mengatakan penyebaran informasi mengenai pentingnya gizi seimbang dan pemberian makanan tambahan bergizi menjadi salah satu fokus utama DWP ke depannya. Ketiga, Fadliah menekankan pentingnya kebersamaan dan semangat yang ditunjukkan oleh para anggota DWP dalam pertemuan bulanan. “Saya sangat mengapresiasi semua ibu-ibu DWP yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Di tengah kesibukan, kita tetap bisa bersama-sama menjalani aktivitas positif,” ujarnya. Fadliah berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin, untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan solidaritas di antara anggota DWP Kota Makassar. “Acara senam sehat ini tidak hanya menjadi ajang untuk meningkatkan kebugaran fisik, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi antaranggota,” pungkasnya. Pada pertemuan bulanan ini juga dirangkaikan dengan undi arisan bulanan DWP Kota Makassar.

Pj Sekda Firman Pagarra Launching Logo Makassar Fashion Week

Suaraindonesiaku, Makassar – Makassar dengan branding baru Makassar Kota Festival Tepian Air terus berkomitmen mengahdirkan event kelas dunia. Sukses menyelenggarakan event Makassar Internasional Eight Festival and Forum ke tujuh kalinya, PT Festival Delapan Indonesia tahun ini kembali menghadirkan Makassar Fashion Week (MFW). Logo MFW secara resmi dilaunching oleh Pj Sekda Makassar Firman Hamid Pagarra di Panggung Utama Tugu MNEK F8 Makassar, Kamis (25/7/2024) malam. Dalam sambutannya, Pj Sekda Firman Hamid Pagarra mengapresiasi PT Festival Delapan Indonesia karena membuat inovasi dengan menghadirkan event baru MFW. “Kami mewakili Pemkot Makassar dengan peluncuran logo MFW yang rencananya akak diadakan setiap tahunnya nanti dan tahun ini rencananya akan diadakan pada bulan November,” kata Firman Pagarra. Hadirnya MFW ini, lanjut Firman, menandai bahwa Makassar menjadi salah satu kota besar di Indonesia yang menaruh perhatian di dunia fashion. “Bicara tentang fashion tentunya kita bicara tentang kebudayaan juga,” ucapnya. “Ibarat musik kita tidak akan pernah tahu musik apa yang bagus kalau tidak ada pencipta atau penyanyi yang mencoba menerobos ganre musik begitu pun dengan fashion bahwa fashion apa saja yang akan muncul di Kota Makassar,” tambah Firman Pagarra. Dalam peluncuran logo MFW turut hadir juga Kepala Dinas Pariwisata Muhammad Roem dan Direktur PT Festival Delapan Indonesia Sofyan Setiawan.

F8 Makassar Rayakan Keanekaragaman Budaya Sulawesi Selatan Lewat Konsep Makassar Skalia

Suaraindonesiaku.com, Makassar – Hari kedua Makassar F8, yang digelar pada Kamis (25/7/2024), menyajikan momen istimewa di panggung musik zona 4 dengan mengusung konsep “Makassar Skalia.” Konsep ini menyoroti keanekaragaman budaya Sulawesi Selatan, termasuk Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar, yang menyatu dalam satu panggung. Pelakor Band hadir menjadi band pembuka dengan penampilan langgam keroncong yang menggugah semangat penonton. Musik keroncong yang memadukan elemen tradisional dengan aransemen modern berhasil menghadirkan nuansa budaya Sulawesi Selatan yang kaya. Lagu-lagu seperti “Iyya Mattaro Ada Nataue Mewa Mappetu Ada” dan “Pantai Losari” memikat ribuan penonton untuk bernyanyi bersama, memperkuat apresiasi terhadap kekayaan musik daerah. Di sisi lain, Ridwan Sau, bintang tamu utama memeriahkan acara dengan perpaduan musik tradisional dan dangdut modern. Penampilannya yang enerjik dan penuh semangat berhasil mengundang partisipasi aktif dari penonton, menggoyang panggung dengan hits-hitsnya yang dikenal luas seperti “Apamo Anne” dan “Jojama Nakke.” Festival Makassar F8, melalui konsep “Makassar Skalia,” tidak hanya berfungsi sebagai ajang hiburan tetapi juga sebagai platform untuk merayakan dan melestarikan budaya lokal. Wali Kota Moh Ramdhan Pomanto sebelumnya telah menjelaskan bahwa Makassar Skalia merupakan satu konsep yang menampilkan keanekaragaman budaya Sulawesi Selatan. Bugis, Makassar, Toraja, Mandar. “Budaya lokal tapi standarnya Internasional, kita tampilkan dalam satu hari. Seluruh kemampuan Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar akan kita tampilkan dalam satu hari. Mulai dari food, fine art, musik, dan lain-lain,” kata Danny Pomanto saat talkshow di salah satu TV Nasional, belum lama ini. Melalui Makassar Skalia, Danny Pomanto ingin budaya Makassar, dan juga Bugis, Toraja, serta Mandar dikenal secara global. Apalagi, event F8 Makassar melibatkan banyak negara sahabat.