MAKASSAR – Relawan Golkar Lama (Golla) tegas mendukung Paslon nomor urut 2, Andi Seto Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) Pilkada Makassar 2024 . Penegasan Golla ini untuk membantah Pengurus Golkar Sulsel Rahman Pina yang sesumbar bahwa seluruh kader Golkar Makassar total mendukung Paslon Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA).
Salah seorang Relawan Golla, Ina Parenrengi menyatakan bahwa Rahman Pina saat ini kurang memahami kondisi kader Golkar di Kota Makassar. Alasannya adalah Rahman Pina adalah Pengurus DPD Golkar Sulsel, bukan pengurus DPD Golkar Kota Makassar.
“Dia itu tidak tahu Golkar Kota Makassar. Golkar Makassar yang dia tahu, Golkar yang 10 tahun lalu itu,” ujar Ina, yang juga mantan Pimpinan Kecamatan (Pincam) Golkar Ujung Pandang, Kamis (7/11).
Ina menambahkan, saat ini para relawan Golla memilih fokus turun ke masyarakat untuk mensosialisasikan dan mengampanyekan Seto-Rezki.
“Kita lihat saja nanti endingnya siapa yang jadi pemenang. Intinya wait and see, kita hanya fokus bekerja,” ungkapnya.
Ina mengungkapkan alasan kuatnya dukungan terhadap Seto-Rezki. Menurutnya, banyak kader dan loyalis Golkar tidak diakomodasi dalam kepengurusan Munafri Arifuddin (Appi). Inilah yang membuat kader-kader lebih memilih menghidupkan Golkar di momen politik ini dengan memenangkan Paslon Seto-Rezki.
“Kita punya basis massa dan militan, awalnya kita yang kader Golkar mau jadi penonton di Pilkada Makassar. Tetapi karena ada Seto-Rezki yang membuka pintu dan mengakomodir kepentingan kader dan Partai Golkar itu sendiri, maka di sinilah kita ber-Golkar dulu,” kata Ina.
Dukungan terhadap Seto-Rezki juga disampaikan oleh Andi Besse Ferial, mantan Pincam Golkar Manggala, yang menilai Makassar membutuhkan pemimpin berpengalaman. Baginya, pengalaman di pemerintahan itu penting bagi calon pemimpin daerah di Kota Makassar.
“Setiap orang punya pilihan. Alasan yang paling tepat adalah Seto-Rezki berpengalaman di antara semua calon, Seto-lah yang berpengalaman,” ujar Ferial, Rabu (6/11/2024).
Menurut Ferial, pasangan Seto-Rezki merupakan kombinasi ideal dengan pengalaman di bidang eksekutif dan legislatif, saling melengkapi. Seto pernah menjabat sebagai Bupati Sinjai periode 2018-2023, sementara Rezki Mulfiati Lutfi telah dua kali terpilih sebagai anggota DPRD Sulsel.
“Saya kira pilihan ada pada diri kita, hari ini relawan Golla memilih Seto-Rezki itulah sikap kita ke depan sampai tanggal 27 November,” tegasnya.
Ferial menambahkan, banyak kader Golkar yang tidak diberi kesempatan oleh kepengurusan Appi untuk membesarkan Golkar, kami lebih memilih bergabung dengan Seto-Rezki yang juga sangat respek terhadap kader-kader Partai Golkar.
“Saya kira kita memegang komitmen itu, Seto-Rezki mempercayai kami para Relawan Golla dan kita sambut baik dan terus berjalan sampai saat ini,” pungkasnya.
Pilkada Kota Makassar
Tiga kali momen Pilkada Kota Makassar, paslon usungan Golkar Makassar selalu kalah. Pilkada Makassar 2013, Golkar Makassar mengusung Pasangan Supomo Guntur dan Kadir Halid. Pasangan ini kalah di peringkat ketiga (14,38%), dan pasangan Danny Pomanto dan Syamsu Rizal keluar sebagai calon terpilih.
Pada momen pilkada ini, Supomo Guntur sedang menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Makassar, seperti halnya Munafri Arifuddin saat ini yang juga menjabat Ketua DPD Golkar Kota Makassar. Selain itu, Supomo juga masih menjabat wakil walikota Makassar.
Pada Pilkada Kota Makassar 2018, paslon usungan Golkar Makassar juga kalah. Saat itu, Golkar Makassar mengusung Paslon Tunggal Muanfri Arifuddin dan Andi Rachmatika Dewi. Paslon yang bertagline Appi-Cicu ini dikalahkan oleh Kolom (Kotak) Kosong, 53,23% versus 46,77%.
Dua tahun berikutnya, yakni pada Pilkada Makassar 2020, tepatnya pada Desember 2020, lagi-lagi paslon usungan Golkar Makassar, Irman Yasin Limpo dan Andi Zunnun Nurdin Halid, kalah (4,87%). Paslon Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi keluar sebagai calon terpilih yang menang (41,33%).
Perpecahan di internal Golkar Makassar kerap dituding sebagai biang utama kekalahan paslon yang diusung di Pilkada Makassar. Dosen Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto melihat kemunculan Relawan GOLLA di kubu Paslon Set-Rezki ini sebagai perpecahan. Ia menilai perpecahan atau perbedaan kepentingan politik pada Partai Golkar Kota Makassar ini berpotensi melemahkan elektabilitas Munafri atau MULIA.
“Di sisi lain (Relawan Golla) juga menciptakan citra atau wacana perpecahan yang dapat memicu keraguan masyarakat untuk memilih Appi yang merupakan ketua Golkar Makassar, karena terjadi dualisme pilihan di dalam satu partai,” kata Andi Anto lebih lanjut saat dihubungi melalui telepon Sabtu (2/11).
Andi Anto menambahkan, dukungan Golkar Lama ini dikhawatirkan memperkuat basis elektoral Seto-Rezki. Partisipasi relawan Golla yang dikenal solid dan loyal bisa menambah kekuatan Paslon SEHATI.
“Kondisi ini bisa meningkatkan efek confidence pada paslon Andi Seto. Dalam artian, partai utama lawan pun itu berbalik mendukung Seto-Rezki,” bebernya.
Dukungan Golkar (Golla) ini, kata Ali, akan memperkuat barisan pendukung dan tim kampanye Paslon SEHATI. Apalagi Golkar dikenal memiliki basis yang loyal yang berumur 40 tahun ke atas, yang selama ini dianggap belum menjadi prioritas gerakan kampanye Paslon SEHATI.