Suaraindonesiaku.com, Sinjai – Fraksi Partai Demokrat lewat pandangan umumnya pada Rapat Paripurna terkait RANPERDA ( Rancangan Peraturan Daerah) Tentang Pertanggung jawaban APBD T.A 2024 mengapresiasi capaian pendapatan daerah, baik dari pendapatan asli daerah (PAD), dana transfer, maupun lain-lain pendapatan daerah yang sah. (19/7/2025)
Namun, fraksi Demokrat juga mendorong agar pemerintah daerah terus meningkatkan potensi PAD, khususnya dari sektor retribusi dan pajak daerah, melalui inovasi dan perluasan basis pajak tanpa membebani masyarakat
Fraksi Demokrat juga mendorong pentingnya efektivitas dalam pelaksanaan belanja daerah, baik belanja operasional maupun belanja modal. Fraksi Demokrat menekankan agar alokasi anggaran lebih difokuskan pada program – program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur dasar, dan pengentasan kemiskinan
Selanjutnya DPRD Fraksi Demokrat A. Azjumawangsah juga menyoroti adanya dugaan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) disektor pertambangan galian C. Hal ini menjadi perhatian karena aktivitas pertambangan galian C, yang meliputi pengambilan dan pengangkutan bahan galian golongan C seperti batu, pasir, dan tanah , seharusnya memberikan kontribusi pendapatan bagi daerah,
“Dugaan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) disektor pertambangan galian C Hal ini terjadi karena berbagai faktor, termasuk kurangnya pengawasan, praktik penambangan ilegal serta dugaan manipulasi data,pungkasnya
“Untuk menekan kebocoran PAD, A. Azjumawangsah meminta Pemkab Sinjai, khususnya Bapenda, agar lebih tegas dan transparan dalam penarikan retribusi tambang galian C legal dan meminta penegak hukum terkait untuk lebih meningkatkan pengawasan dan menindak tegas penambang galian C yang ditemukan aktifitasnya ilegal atau tidak berizin sebab merugikan daerah baik dari aspek sosial ekonomi serta aspek lingkungan. “Kalau ini dilakukan secara tertib dan transparan, saya yakin PAD kita akan meningkat secara signifikan,tambahnya.
