Suaraindonesiaku.com, Sinjai – Waktu terasa begitu cepat berlalu, demikian ungkapan yang selalu terucap di setiap momentum saat kesadaran diri berpadu dengan laju waktu dan kehaendak alam.
Rasanya baru beberapa tahun lalu partai ini di deklarasikan, sebagai salah satu partai yang lahir penanda perubahan era dari orde baru ke era reformasi.
Partai Kebangkitan Bangsa kini memasuki Usia ke 27, banyak harapan dan asa pada harlah ini. Salah satunya adalah menjadi momentum bagi kemajuan peradaban dan menjadikan PKB sebagai rumah bersama untuk semua ummat dan golongan. Sebuah asa yang tulus bagi kemajuan partai dan kebaikan umat
Didirikan oleh kaum Nahdilyan yang identik dengan santri dan Islam abangan. Partai ini merupakan pengejawantahan dari sebuah cita cita reformasi yang menginginkan Kaum santri turut andil dan memberikan konstribusi yang besar dalam perwujudan cita dan amanat reformasi.
Seiring berjalan waktu, dari pemilu ke pemilu, awal yang tak dipungkiri adalah saat PKB lebih tertutup dan hanya menjadi daya salur politik Kaum Nahdilyan. Namun seiring perjalanan waktu, di era keterbukaan dan semakin insklusifnya zaman, perlahan PKB menjelma menjadi rumah yang ramah dan penuh keterbukaan bagi semua kalangan.
Tak terkecuali di barisan aktivis kampus, dengan berbagai latar belakang organisasi, dengan penuh kesadaran akan sebuah visi dan misi umat yang mencerahkan, mereka kemudian memilih menjadikan PKB sebagai rumah politiknya.
Dominasi aktivis NU dan jajarannya muali dari IPNU, PMII, GP Ansor, Fatayat NU, dan hingga saat ini telah lintas aktivis dari berbagai elemen eksternal NU, sebutlah KAHMI dengan HMI nya, hingga Muhammadiyah dengan IRM, IMM dan Pemuda Muhammadiyah nya, mulai masuk dan mengisi struktur di PKB, yang kemudian berkontribusi hingga terpilih sebagai Pejabat daerah dengan menjadi Kepala Daerah dan Anggota DPR & DPRD.
Keberadaan sosok Ketua Umum PKB Gus Muhaimin Iskandar sebagai figur sentral yang berlatar belakang santri, dan aktivis modern, menjadi daya tarik tersendiri bagi aktivis diluar struktur NU untuk turut membersamai dan membesarkan PKB.
Ruang yang diberikan PKB untuk berperan dalam kemajuan organisasi dan turut andil dalam proses pembangunan daerah dan bangsa menjadi magnet bagi semua kalangan.
Di usia ke-27, kita berharap PKB bukan sekadar partai semata, melainkan suluh peradaban yang menjembatani nilai santri dan semangat zaman. Bersama Gus Muhaimin, semoga PKB tetap menjadi ruang tumbuh dan ruang temu bagi semua anak bangsa yang merindukan Indonesia yang adil, sejahtera, dan bermartabat.
Selamat Hari Lahir PKB ke 27
Abdul Malik Zain
(Kader PKB Kab. Sinjai)